Gambar Sampul Kimia · a_Bab 1 Struktur Atom dan Sistem Periodik
Kimia · a_Bab 1 Struktur Atom dan Sistem Periodik
Shidiq

23/08/2021 08:44:37

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Kimia Kelas XIiiHak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undangKimia SMA/MA Kelas XIPenulis : Shidiq Premono, Anis Wardani, Nur HidayatiEditor : Munnal Hani’ah, Desy Wijaya, Isnani Aziz ZulaikhaPembaca ahli : Susy Yunita PrabawatiDesainer sampul : Aji Galarso AndokoDesainer perwajahan : Sri BasukiIlustrator : Mukti AliPenata letak : Sabjan BadioPengarah artistik : SudaryantoUkuran Buku : 17,6 X 25 cm.Hak cipta buku ini telah dibeli oleh Departemen PendidikanNasional dari Penerbit PT. Pustaka Insan MadaniDiterbitkan oleh Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan NasionalTahun 2009Diperbanyak oleh ...540.7SHI SHIDIQ Premono k Kimia : SMA/ MA Kelas XI / penulis, Shidiq Premono, Anis Wardani, Nur Hidayati; editor, Munnal Hani’ah, Desy Wijaya, Isnani Aziz Zulaikha ; illustrator, Mukti Al. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 vii, 282 hlm. : ilus. ; 25 cm.Bibliografi : hlm. 276-278IndeksISBN: 978-979-068-725-7 (no jilid lengkap)ISBN: 978-979-068-730-11. Kimia-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Anis WardaniIII. Nur Hidayati IV. Munnal Hani’ah V. Desy WijayaVI. Isnani Aziz Zulaikha VII. Mukti Ali
Kata SambutanPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kar-unia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penu-lis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat ke-layakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Men-teri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya ke-pada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Depar-temen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat me-manfaatkan sumber belajar ini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-bai-knya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.Jakarta, Juni 2009Kepala Pusat PerbukuaniiiKata Sambutan
Kimia Kelas XIivKata PengantarApakah kalian menganggap kimia sebagai mata pelajaran yang rumit? Tentu tidak, bukan? Walaupun kimia mempelajari tentang pelbagai senyawa kimia, reaksi kimia, dan perhitungan kimia, tapi semuanya bisa dipelajari dengan mudah. Apalagi jika didukung dengan penggunaan buku pelajaran yang tepat. Oleh karena itu, kami menghadirkan Seri Kimia SMA/MA ini. Penyajian materi yang lengkap, interaktif, dan dengan beragam contoh kasus menarik, kami harapkan dapat menjadi bekal agar kimia mudah dipahami. Beragam elemen dan rubrikasi di dalam buku ini antara lain Aper-sepsi, berisi semacam pemanasan sebelum masuk ke materi pelajaran. Peta Konsep, yang memuat konsep-konsep inti yang akan diberikan pada setiap bab. Tujuan Pembelajaran, yakni uraian singkat memuat target yang ingin dicapai pada setiap bab. Kata Kunci, berisi kata-kata yang merupakan inti pembahasan materi dalam bab terkait. Aktivitas, yakni praktikum yang dilakukan siswa untuk membuktikan kebenaran materi yang sedang dipe-lajari. Tugas, yaitu tugas yang berupa soal-soal hitungan, kegiatan mencari materi tambahan di buku atau internet, serta proyek/penugasan jangka panjang. Khazanah, berupa informasi tambahan yang terkait dengan ma-teri yang sedang diulas. Tips, yaitu langkah sederhana untuk memudahkan siswa dalam memahami soal serta penjelasan materi. Warning, yakni peri-ngatan yang harus diperhatikan oleh siswa mengenai suatu hal penting. Kilas Balik, berisi materi singkat untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Diskusi, yakni tugas yang harus di-kerjakan secara berkelompok berupa kegiatan diskusi. Rangkuman, berisi ringkasan materi satu bab. Glosarium, yakni penjelasan kata-kata asing yang ada pada materi yang disampaikan. Uji Kompetensi, berisi soal-soal untuk menguji kompetensi siswa yang muncul di setiap akhir subbab. Ulangan Harian, adalah tes penguasaan materi di setiap akhir bab. Selain rubrik-rubrik tersebut, masih ada ulangan blok yang meliputi Latih-an Ulangan Tengah Semester, Latihan UlanganAkhir Semester, dan Latihan Ujian Kenaikan Kelas. Ketiganya berfungsi menguji ketercapaian kompetensi. Demikianlah, buku ini telah kami upayakan agar dapat tampil dengan kualitas maksimal. Untuk itu, kami segenap Tim Penulis Kimia SMA/MA mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, penerbit Pustaka Insan Madani, dan pelbagai pihak yang telah mendukung kami dalam wujud apa pun. Tim Penulis
vKata PengantarKata Sambutan iiiKata Pengantar ivDaftar Isi vBab IA. Struktur Atom 2B. Sistem Periodik Unsur 15Bab IIA. Teori Domain Elektron 22B. Gaya Antarmolekul 28C. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Sifat Fisis Senyawa 32Bab IIIA. Pengertian Termokimia 38B. Hukum Kekekalan Energi 39C. Pengertian Sistem dan Lingkungan 43D. Reaksi Eksoterm dan Endoterm 45E. Persamaan Termokimia 48F. Penentuan ΔH Reaksi 51G. Kalor Pembakaran Bahan Bakar 63Ulangan Tengah Semester Pertama 69Bab IVA. Pengertian Laju Reaksi 72B. Faktor-faktor yang Memengaruhi L aju Reaksi 77C. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi 87D. Penerapan Laju Reaksi 91Daftar IsiStruktur Atom dan Sistem PeriodikTeori Domain Elektron dan Gaya AntarmolekulTermokimiaLaju Reaksi
Kimia Kelas XIviBab VA. Kesetimbangan Dinamis 98B. Tetapan Kesetimbangan 101C. Faktor-faktor yang Memangaruhi Pergeseran Kesetimbangan 102D. Kesetimbangan dalam Industri 110E. Hubungan Kuantitatif antara Pereaksi dan Hasil Reaksi 112Ulangan Akhir Semester Pertama 123Bab VIA. Teori Asam Basa Arrhenius 130B. Menunjukkan Sifat Asam dan Basa, pH, dan pOH 132C. Hubungan antara Kekuatan Asam Basa dengan Derajat Ionisasi dan Ke-setimbangan Ionisasinya 137D. Memperkirakan pH Larutan dengan Beberapa Indikator 144E. Reaksi Asam dan Basa 147F. Pencemaran Air 149G. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis 150Bab VIIA. Reaksi Antarion 158B. Penulisan Hasil Akhir Persamaan Ionik 159C. Reaksi-reaksi dalam Larutan Elektrolit 161D. Stoikiometri Larutan 165E. Menentukan Pereaksi Pembatas dalam Stoikiometri 167F. Titrasi 169Bab VIIIA. Pengertian Larutan Buffer 182B. Jenis-jenis Larutan Buffer 184C. Sifat-sifat Larutan Buffer 188D. Peranan Larutan Buffer 191Ulangan Tengah Semester Kedua 199Bab IXA. Sifat-sifat Garam 202B. Konsep Hidrolisis 203C. Jenis Garam yang Dapat Terhidrolisis dan Cara Menghitung pH-nya 205D. Kurva Titrasi Asam dan Basa 211Kesetimbangan KimiaTeori Asam BasaStoikiometri LarutanLarutan BufferHidrolisis Garam
viiDaftar IsiBab XA. Kelarutan dan Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelarutan 218B. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 219C. Hubungan antara Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 221D. Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan 223E. Hubungan Kelarutan (s) dengan pH 224F. Ksp dan Reaksi Pengendapan 226Bab XIA. Sistem Koloid 234B. Jenis-jenis Koloid 237C. Sifat-sifat Koloid 240D. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 246E. Peranan Koloid dalam Kehidupan 247F. Penjernihan Air 248G. Pembuatan Koloid 250H. Koloid dan Pencemaran Lingkungan 253Latihan Ulangan Kenaikan Kelas 259Kunci Jawaban 264Indeks 274Daftar Pustaka 276Lampiran 279Kelarutan dan Hasil Kali KelarutanKoloid
1Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atomdan Sistem PeriodikPada sistem tata surya, planet-planet mengelilingi matahari melalui orbitnya masing-masing, sehingga tidak saling bertabrakan. Hal serupa ternyata juga terjadi pada struktur atom. Ibarat planet, elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu. Model atom yang menyerupai tata surya dikemukakan oleh Niels Bohr, seorang fisikawan berkebangsaan Denmark. Bagaimana konsep atom Bohr selengkapnya? Temukan jawab-annya di bab ini.Yahya, 2003, hlm. 42Bab I
Kimia Kelas XI2Konsep atom Bohr merupakan salah satu konsep yang menjelaskan tentang struktur atom. Dengan menguasai struktur atom, kalian akan mampu menjelaskan teori atom mekanika kuantum, bilangan kuantum, dan bentuk-bentuk orbital atom.Dalam menentukan bilangan kuantum, kalian perlu memerhatikan konfigurasi elektron yang sesuai dengan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli. Nah, setelah mengetahui konfigurasi elektron, kalian akan mampu membuat diagram orbital atom dan menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik.A. Struktur AtomSuatu atom tersusun atas inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Adapun inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Dengan demikian, suatu atom dikatakan bermuatan netral, yang berarti jumlah proton pada inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti. Pada saat antaratom saling bereaksi, ternyata hanya bagian luar dari atom (elektron) yang bereaksi. Oleh karena itu, penyusunan elektron pada bagian luar dari suatu atom perlu dikaji lebih lanjut. Bagaimana penjelas-an selengkapnya? Perhatikan uraian berikut. 1. Teori Atom Mekanika KuantumTeori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom John Dalton, Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David Bohr. Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan konsep susunan atom dan reaksi kimia antaratom.Kelemahan model atom yang dikemukakan Rutherford disempur-nakan oleh Niels Henrik David Bohr. Bohr mengemukakan gagasannya tentang penggunaan tingkat energi elektron pada struktur atom. Model ini kemudian dikenal dengan model atom Rutherford-Bohr. Tingkat energi elektron digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh atom yang mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya.KataKunci• Struktur atom• Mekanika kuantum• Bilangan kuantum• Konfigurasi elektron• Orbital atomGambar 1.1Spektrum emisi natrium dan hidrogen dalam daerah yang dapat dilihat dengan spektrum yang lengkapmedia.isnet.orgNiels Bohr adalah seorang ilmuwan dari Denmark yang menerima hadiah No-bel di bidang fisika pada tahun 1922.www.batan.go.idBrady, 1999, hlm. 276
3Struktur Atom dan Sistem PeriodikPenjelasan mengenai radiasi cahaya juga telah dikemukakan oleh Max Planck pada tahun 1900. Ia mengemukakan teori kuantum yang menyatakan bahwa atom dapat memancarkan atau menyerap energi ha-nya dalam jumlah tertentu (kuanta). Jumlah energi yang dipancarkan atau diserap dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum. Adapun besarnya kuantum dinyatakan dalam persamaan berikut.E = hcλKeterangan:E = energi radiasi (Joule = J)h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 ms-1) = panjang gelombang (m)Dengan Teori Kuantum, kita dapat mengetahui besarnya radiasi yang dipancarkan maupun yang diserap. Selain itu, Teori Kuantum juga bisa digunakan untuk menjelaskan terjadinya spektrum atom. Perhatikan spektrum atom hidrogen berikut. Pada Gambar 1.2, dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam tabung gelas yang mengandung gas hidrogen. Sinar yang keluar dari atom H (setelah melalui celah) masuk ke dalam prisma, sehingga sinar tersebut ter-bagi menjadi beberapa sinar yang membentuk garis spektrum. Ketika sinar itu ditangkap oleh layar, empat garis yang panjang gelombangnya tertera pada layar adalah bagian yang dapat dilihat dari spektrum gas hidrogen.DiskusiBuatlah kelompok kecil yang terdiri atas tiga orang. Lalu, diskusi-kan tentang hubungan teori kuantum dengan teori atom Bohr. Untuk memperkuat jawaban, carilah referensi dari buku-buku di per-pustakaan dan internet. Tuliskan hasil diskusi kalian dalam buku catatan dan pelajari sebagai materi tambahan. Agar pengetahuan teman-teman sekelas juga bertambah, presentasikan hasil diskusi di depan kelas.Gambar 1.2Spektrum gas hidrogenBrady, 1999, hlm. 276
Kimia Kelas XI4Salah satu alasan atom hidrogen digunakan sebagai model atom Bohr adalah karena hidrogen mempunyai struktur atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) dan menghasilkan spektrum paling seder-hana. Model atom hidrogen ini disebut solar system (sistem tata surya), di mana elektron dalam atom mengelilingi inti pada suatu or-bit dengan bentuk, ukuran, dan energi yang tetap. Semakin besar ukuran suatu orbit, sema-kin besar pula energi elektronnya. Keadaan ini dipengaruhi oleh adanya gaya tarik-me-narik antara proton dan elektron. Dengan menggunakan model atom hidrogen, Bohr menemukan persamaan energi elektron se-bagai berikut.Keterangan: A = 2,18 x 10-18 Jn = bilangan bulat yang menunjukkan orbit elektron = 1, 2, 3, ..., 8 [Tanda negatif menunjukkan orbit mempunyai energi paling rendah (harga n = 1) dan paling tinggi (harga n = 8)].Pada atom hidrogen, elektron berada pada orbit energi terendah (n = 1). Jika atom bereaksi, elektron akan bergerak menuju orbit dengan energi yang lebih tinggi (n = 2, 3, atau 4). Pada saat atom berada pada orbit dengan energi yang lebih tinggi, atom mempunyai sifat tidak stabil yang menyebab-kan elektron jatuh ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. Perpindahan tersebut menjadikan elektron mengubah energinya dalam jumlah tertentu. Besar energi tersebut sama dengan perbedaan energi antarkedua orbit yang dilepaskan dalam bentuk foton dengan frekuensi tertentu. E=-An2Gambar 1.4Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya menyebabkan energi elektron berubah dalam jumlah tertentu.A adalah suatu konstanta yang diperoleh dari kon-stanta Planck = 6,63 X 10–34J.s, massa, dan muatan elektronBrady, 1999, hlm. 280Gambar 1.3Model Atom Bohr
5Struktur Atom dan Sistem PeriodikMeskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan spektrum atom berelektron tunggal (seperti He+ dan Li2+), tetapi tidak mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari satu. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel (atom).Pada tahun 1924, ahli fisika dari Perancis bernama Louis de Brogliemengemukakan bahwa partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian, partikel mempunyai panjang gelombang yang dinyatakan de-ngan persamaan berikut.Keterangan: = panjang gelombang (m)h = tetapan Planck (6,63 10-34 J.s)p = momentum (m2s-1)m = massa partikel (kg)v = kecepatan partikel (ms-1)Berdasarkan persamaan de Broglie, diketahui bahwa teori atom Bohr memiliki kelemahan. Kelemahan itu ada pada pernyataan Bohr yang me-nyebutkan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu berbentuk lingkaran. Padahal, elektron yang bergerak mengeli-lingi inti atom juga melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak sesuai garis, tetapi menyebar pada suatu daerah tertentu.Selanjutnya, pada tahun 1927, Werner Heisenberg menyatakan bah-wa kedudukan elektron tidak dapat diketahui dengan tepat. Oleh karena itu, ia menganalisis kedudukan elektron (x) dengan momentum elektron (p) untuk mengetahui kedudukan elektron.λ = hp=hmvDiskusiPrinsip ketidakpastian yang dikemukakan oleh Heisenberg berten-tangan dengan Teori Atom Bohr. Keadaan ini menunjukkan bahwa teori atom Bohr memiliki kelemahan. Jelaskan pertentangan tersebut. Selain itu, terangkan pula kelebihan teori atom Bohr. Untuk mendukung jawab an kalian, carilah referensi dari internet, lalu diskusikan dengan te-man-teman dan presentasikan di depan kelas.Hasil analisis Heisenberg, yaitu selalu terdapat ketidakpastian dalam menentukan kedudukan elektron yang dirumuskan sebagai hasil kali keti-dakpastian kedudukan x dengan momentum p. Satu hal yang perlu diingat adalah hasil kali keduanya harus sama atau lebih besar dari tetapan Planck. Persamaan ini dikenal sebagai prinsip ketidakpastian Heisenberg yang dirumuskan sebagai berikut.Louis de Broglie merupa-kan fisikawan Perancis. Pada tahun 1929, ia dia-nugerahi Nobel di bidang fisika atas penemuannya berupa ge lombang alami elektron.Indonesian.irib.irmedia.isnet.org
Kimia Kelas XI6Keterangan:Δx = ketidakpastian kedudukanΔp = ketidakpastian momentumh = tetapan PlanckSelain Werner Heisenberg, ada juga ilmuwan yang menunjuk-kan kelemahan teori atom Bohr. Pada tahun 1927, Erwin Schrodingerme nyempurnakan teori atom yang disampaikan oleh Bohr. Dari penye-lidikan terhadap gelombang atom hidrogen, Schrodinger menyatakan bahwa elektron dapat dianggap sebagai gelombang materi dengan gerakan menyerupai gerakan gelombang. Teori ini lebih dikenal dengan mekanika gelombang (mekanika kuantum).Teori model atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model atom Bohr berkaitan dengan adanya tingkat energi dalam atom. Perbe-daannya yaitu model atom Bohr memiliki lintasan elektron yang pasti. Sedangkan pada model atom Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti karena menyerupai gelombang yang memenuhi ruang (tiga dimensi). Fungsi matematik untuk persamaan gelombang dinyatakan sebagai fungsi gelombang [ dibaca psi (bahasa Yunani)] yang menunjukkan bentuk dan ener gi gelombang elektron. Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Schrodinger, diketahui bahwa elektron menempati lintasan yang tidak pasti sehingga elektron berada pada berbagai jarak dari inti atom dan berbagai arah dalam ruang. Jadi, daerah pada inti atom dengan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron dikenal sebagai orbital.ΔΔ≥xph.Uji KompetensiJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.1. Terangkan hubungan teori kuantum dengan terbentuknya spektrum atom.2. Jelaskan alasan penggunaan atom hidrogen sebagai model atom Bohr.3. Jelaskan kelemahan teori atom Bohr yang dikemukakan oleh de Broglie.4. Terangkan prinsip ketidakpastian dalam menentukan kedudukan elek-tron dalam atom.5. Terangkan teori mekanika kuantum dalam menjelaskan kedudukan elektron dalam atom. 2. Bilangan KuantumPerpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan lain menghasilkan spektrum unsur berupa spektrum garis. Apabila dilihat lebih teliti, ternya-ta garis spektrum tersebut tidak hanya terdiri atas satu garis, melainkan be-berapa garis yang saling berdekatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lintasan elektron terdiri atas beberapa sublintasan. Dalam lintasan elektron tersebut dapat ditemukan elektron. Kedudukan elektron dalam atom dapat dinyatakan dengan bilangan kuantum, yaitu:Pada tahun 1933, Schro-dinger menerima hadiah Nobel di bidang fisika bersama Paul Dirac yang juga seorang fisikawan, atas penemuannya dalam mekanika kuantum.www.e-dukasi.netmedia.isnet.org
7Struktur Atom dan Sistem Periodika. Bilangan Kuantum Utama (n)Bilangan kuantum utama menggambarkan lintasan elektron atau tingkat energi utama yang dinotasikan dengan n. Semakin besar nilai n, semakin besar pula nilai rata-rata energi kulit tersebut. Karena semakin jauh letak elektron dari inti atom, energinya semakin besar. Dengan kata lain, semakin besar nilai n, letak elektron semakin jauh dari inti atom. Lintasan tersebut dalam konfigurasi elektron dikenal sebagai kulit.Nomor kulit 1234...Penanda hurufKLMN...ContohTentukan kulit dari elektron yang mempunyai nilai n = 1, 2, dan 3. Jawab:Nilai n = 1 menunjukkan kulit KNilai n = 2 menunjukkan kulit LNilai n = 3 menunjukkan kulit M b. Bilangan Kuantum Azimut ()Bilangan kuantum azimut menggambarkan subkulit atau subtingkat energi utama yang dinotasikan dengan . Bilangan kuantum azimut me-nentukan bentuk orbital dari elektron.Notasi huruf digunakan untuk menunjukkan pelbagai nilai .Nilai 012345...Penanda huruf subkulitspdfgh...Empat notasi huruf pertama menunjukkan spektrum atom logam alkali (litium sampai cesium). Empat seri garis spektrum ini menyatakan tajam (sharp), utama (principal), baur (diffuse), dan seri dasar (fundamen-tal), yang dinotasikan dengan huruf s, p, d, dan f. Untuk = 4, 5, 6, dan seterusnya, notasi hurufnya cukup dengan meneruskan secara alfabet.Subkulit dalam kulit ditunjukkan dengan menuliskan nilai n (bilang-an kuantum utama) diikuti dengan nilai (bilangan kuantum azimut). Perhatikan contoh soal berikut.ContohTuliskan lambang subkulit untuk elektron yang menempati:1. Subkulit s dari kulit K2. Subkulit p dari kulit LJawab:1. Subkulit s dari kulit K Kulit K menunjukkan nilai n = 1 Sehingga lambang subkulit ditulis 1s Bilangan kuantum utama (n) juga dapat digunakan untuk menentukan jari-jari atom, yaitu jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Semakin besar nilai n, jari-jari atomnya juga semakin besar. Sukardjo, 1999, hlm. 380
Kimia Kelas XI82. Subkulit p dari kulit L Kulit L menunjukkan nilai n = 2Sehingga lambang subkulit ditulis 2pKetentuan nilai subkulit () bergantung pada nilai kulit (n), yaitu:Tabel 1.1Nilai n dan Nilai nNilai spdf11s22s2p33s3p3d44s4p4d4f55s5p5d5f66s6p6d77s7pContohTentukan notasi elektron, apabila diketahui elektron menempati:1. Kulit n = 1 dan subkulit = 02. Kulit n = 2 dan subkulit = 1Jawab:1. Kulit n = 1 dan subkulit = 0 Subkulit = 0, menunjukkan subkulit sSehingga notasi elektronnya adalah 1s2. Kulit n = 2 dan subkulit = 1 Subkulit = 1, menunjukkan subkulit pSehingga notasi elektronnya adalah 2pc. Bilangan Kuantum Magnetik (m)Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam subkulit yang dinotasikan dengan m. Dengan demikian, setiap orbital dalam subkulit tertentu dapat dibedakan orientasi orbitalnya dengan bi-langan magnetik. Bilangan magnetik dinyatakan dengan bilangan bulat. Perhatikan Tabel 1.2 berikut.Nilai = 0 sampai (n-1)Syukri, 1999, hlm. 137
9Struktur Atom dan Sistem PeriodikTabel 1.2 Bilangan Kuantum MagnetikBilangan kuantum utama (n)Bilangan kuantum azimut (l)PenandasubkulitBilangankuantum magnetik (m)- sampai +Bilangan orbital dalam subkulit101s01202s0112p-1 0 +13303s0113p-1 0 +1323d-2 -1 0 +1 +25404s0114p-1 0 +1324d-2 -1 0 +1 +2534f-3 -2 -1 0 +1 +2 +37Nilai m dapat dirumuskan sebagai berikut.d. Bilangan Kuantum Spin (s)Bilangan kuantum spin menggambarkan arah rotasi atau putaran elektron dalam satu orbital yang dinotasikan dengan s. Karena hanya ada 2 arah putaran yang mungkin yaitu searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam, maka setiap orbital memuat 2 elektron dengan arah rotasi yang berlawanan.Arah rotasi pertama ditunjukkan ke atas dengan notasi s = +½ atau rotasi searah dengan arah putaran jarum jam. Sedangkan arah ke bawah menunjukkan notasi s = -½ atau berlawanan dengan arah putaran jarum jam.Nilai m = - sampai +Arah putaran muncul karena kecenderungan elektron yang berputar mengelilingi inti. Putaran ini menimbulkan medan elektromagnetik. Brady, 1999, hlm. 293DiskusiTentukan nilai n, , m, dan s pada unsur-unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut.a. 1s2 2s2 2p6 3s2b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7Untuk mendapatkan jawaban yang lebih tepat, diskusikan dengan teman-teman. Lalu, konsultasikan jawaban kalian dengan guru dan presentasikan di depan kelas.Brady, 1999, hlm. 291
Kimia Kelas XI103. OrbitalBentuk orbital ditentukan oleh subkulit dari elektron atau ditentukan bilangan kuantum azimutnya. Jadi, apabila suatu elektron memiliki bilangan kuantum azimut sama, maka bentuk orbitalnya juga sama, se hingga yang membedakan hanyalah tingkat energinya. Dengan memahami uraian beri-kut, kalian akan mengetahui bentuk orbital s, p, d, dan f.a. Orbital sOrbital yang paling sederhana adalah orbital s. Setiap subkulit s ter-diri atas 1 buah orbital yang berisi 2 elektron. Orbital s berbentuk bola simetri yang menunjukkan bahwa elektron memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari inti atom juga sama. Sema-kin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya semakin rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu orbital memengaruhi ukuran orbital. Semakin besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran orbitalnya juga semakin besar.b. Orbital p Bentuk orbital p seperti balon terpilin. Kepadatan elektron tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di tengah.Subkulit p terdiri atas 3 orbital, tiap orbital mempunyai bentuk yang sama. Per-bedaan ketiga orbital terletak pada arah, di mana terkonsentrasinya kepadatan elektron. Biasanya orbital p digambarkan menggu-nakan satu kumpulan sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py dan pz.c. Orbital d dan fSetiap subkulit d terdiri atas 5 orbital dengan bentuk kelima orbital yang tidak sama. Orientasi orbital d dilambangkan dengan dxy, dxz, dyz, dx2-y2dan dz2.Gambar 1.5Bentuk orbital sGambar 1.6Bentuk orbital px, py, dan pzDistribusi kerapatan elektron dalam orbital 1s, 2s, dan 3s dalam suatu atom.Bila suatu area banyak titiknya menunjukkan kerapatan elektron tinggi. Sedangkan daerah dalam ruang dengan tidak adanya kebolehjadian ditemukan elektron disebut simpul.Brady, 1999, hlm. 3071s2s3sNodeNodesGambar 1.7Orbital p digambar menggunakan satu kumpulan sumbu xyz.
11Struktur Atom dan Sistem PeriodikEmpat orbital mempunyai bentuk yang sama dan setiap orbital mem-punyai 4 “lobe” kepadatan elektron. Adapun perbedaannya terletak pada arah berkumpulnya kepadatan elektron. Sementara itu, satu orbital lagi mempunyai bentuk berbeda, tetapi memiliki energi yang sama dengan keempat orbital d lainnya.Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kom-pleks daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-unsur tran-sisi yang letaknya lebih dalam.4. Konfigurasi ElektronKonfigurasi elektron menggambarkan susunan elektron dalam orbital-orbital atom. Dengan mengetahui konfigurasi elektron, jumlah elektron pada kulit terluar dapat ditentukan. Banyaknya jumlah elektron terluar dari suatu atom menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur. Beberapa kaidah yang harus diketahui dalam penentuan konfigurasi elektron yaitu: a. Prinsip AufbauPada uraian sebelumnya, telah diketahui bahwa elektron menempati kulit atom berdasarkan tingkat energinya. Dengan demikian, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Aufbau. Keadaan ke-tika elektron mengisi kulit dengan energi terendah disebut keadaan dasar (ground state). Urutan pengisian elektron dapat kalian perhatikan pada Gambar 1.9.Urutan orbital berdasarkan tingkat energi mengacu pada urutan arah panah, yaitu 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Dari urutan tersebut ter-lihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan tingkat energi 4s. Jadi, setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu sebelum subkulit 3d. Gambar 1.8Bentuk orbital dz2,dx2-y2,dxy, dxz, dan dyzDiskusiSetelah mempelajari empat bentuk orbital, kalian tentu dapat membuat bentuk orbital, bukan? Buatlah kelompok dengan ang-gota 3 orang. Diskusikan mengenai bentuk orbital 2p. Tuliskan hasil dis-kusi dalam buku tugas, lalu presentasikan di depan teman-teman kalian.Gambar 1.9Urutan tingkat energi pada orbitalorbital dz2orbital dx2-y2orbital dxyorbital dxzorbital dyz
13Struktur Atom dan Sistem PeriodikContohTentukan diagram orbital untuk unsur-unsur berikut. 1. 7N 3. 24Cr2. 9F Jawab:1. 7N = 1s2 2s2 2p3 diagram orbitalnya yaitu: 1s2 2s2 2p32. 9F = 1s2 2s2 2p5 1s2 2s2 2p53. 24Cr = (Ar) 3d4 4s2 (aturan Hund) 3d4 4s2Konfigurasi elektron Cr menurut aturan Hund berbeda dengan kon-figurasi elektron hasil percobaan. Berdasarkan percobaan, konfigurasi 24Cr = (Ar) 3d5 4s1 sehingga diagram orbitalnya adalah:3d5 4s1Ternyata, subkulit d lebih stabil pada keadaan tepat terisi penuh atau tepat setengah penuh. Atom 24Cr lebih stabil dengan subkulit d terisi tepat setengah penuh.c. Larangan PauliPauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan larangan Pauli. Jika ada 2 elektron mempunyai nilai n, , dan m sama, maka nilai s-nya harus berbeda. Pasangan elektron dalam satu orbital dinyatakan dengan diagram orbital berikut.Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron tersebut dibedakan berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan bahwa elektron itu mempunyai bilangan kuantum spin berbeda. Perhatikan contoh soal berikut.Contoh1. Tentukan bilangan kuantum dan diagram orbital yang dimiliki oleh atom-atom berikut. a. 19K b. 20Ca Untuk menyederhanakan penulisan konfigurasi elek-tron suatu atom digunakan konfigurasi elektron atom gas mulia.Konfigurasi elektron atom Cr memakai konfigurasi elektron atom Ar. 18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p624Cr = (Ar) 3d4 4s2 Syukri, 1999, hlm. 186
Kimia Kelas XI14 Jawab: a. 19K = (Ar) 4s1 n = 4, = 0, m = 0, dan s = +1/2 b. 20Ca= (Ar) 4s2n = 4, l = 0, m = 0, dan s = -1/22. Tuliskan konfigurasi elektron atom-atom berikut. a. 22Ti c. 29Cu b. 13Al Jawab:a. 22Ti = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2(i) atau22Ti = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2(ii) atau22Ti = (Ar) 3d2 4s2 (iii) Penulisan konfigurasi elektron atom Ti (i) berdasarkan prin-sip Aufbau, yaitu pengisian orbital dimulai dari tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi.Penulisan konfigurasi (ii) ditulis dengan mengurutkan orbital-orbital pada subkulit terendah diikuti dengan orbital-orbital subkulit berikutnya.Penulisan konfigurasi (iii) disingkat dengan menggunakan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. b. 13Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 (i) atau13Al = (Ne) 3s2 3p1 (ii)Penulisan konfigurasi elektron atom (i) berdasarkan prinsip Aufbau.Penulisan konfigurasi (ii) disingkat dengan menggunakan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. c. 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 (i) atau29Cu = (Ar) 4s1 3d10 (ii)Penulisan konfigurasi elektron atom (i) berdasarkan prinsip Aufbau, tetapi terdapat penyimpangan berdasarkan percobaan, yaitu pe ngisian elektron pada subkulit d yang tepat terisi penuh atau tepat setengah penuh lebih stabil, sehingga konfigurasinya (ii).DiskusiTentukan konfigurasi elektron dan bentuk orbital pada unsur-unsur berikut.a. 16S d. 54Xeb. 33As e. 87FrDiskusikan jawaban pertanyaan di atas dengan teman-teman agar kalian mendapatkan hasil yang maksimal. Lalu, presentasikan di depan kelas.
Kimia Kelas XI16Pada konfigurasi elektron unsur Li, Na, dan K, terlihat bahwa ketiga unsur menempati subkulit yang sama, yaitu subkulit s dengan 1 buah elektron. Dengan kata lain, jumlah elektron pada subkulit ter-luar (elektron valensi) adalah sama, yaitu 1. Karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama, unsur Li, Na, dan K disusun dalam satu golongan, yaitu golongan IA. Jadi, unsur-unsur yang memiliki jum-lah elektron valensi sama terletak dalam satu golongan. 2. Tentukan konfigurasi elektron unsur Li, Be, dan B. Jawab:3Li = 1s2 2s14Be = 1s2 2s25B = 1s2 2s2 2p1Jika diperhatikan dengan saksama, konfigurasi elektron unsur Li, Be, dan B memiliki jumlah kulit yang sama, yaitu 2. Karena ketiga unsur tersebut memiliki jumlah kulit yang sama, ketiganya terletak dalam satu periode, yaitu periode 2. Jadi, unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit yang sama terletak dalam satu periode.Dalam sistem periodik modern, letak unsur-unsur terbagi menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f. Perhatikan Tabel 1.3.Tabel 1.3Hubungan antara Elektron Valensi dan Golongan dalam Sistem Periodik UnsurBlokSubkulitGolonganElektron valensissIAns1IIAns2ps dan pIIIAns2np1IVAns2np2VAn s2np3VIAns2np4VIIAns2np5VIIIAns2np6ds dan dIIIBns2(n-1)d1IVBns2(n-1)d2VBns2(n-1)d3VIBns1(n-1)d5 *)VIIBns2(n-1)d5 *)VIIIBns2(n-1)d6ns2(n-1)d7ns2(n-1)d8IBns1(n-1)d10 *)IIBns2(n-1)d10Keterangan *) subkulit d yang terisi setengah penuh dan penuh lebih stabilElektron valensi adalah elektron yang dapat digu-nakan untuk pembentukan ikatan dengan atom lain.Syukri, 1999, hlm. 180Syukri, 1999, hlm. 166
17Struktur Atom dan Sistem PeriodikBlok f mempunyai elektron valensi pada subkulit s dan f. Blok ini menunjukkan unsur-unsur yang terdapat pada golongan lantanida dan aktinida. Golongan lantanida dan aktinida tidak memerhatikan jumlah elektron valensinya. Golongan lantanida dapat dicirikan dengan adanya elektron valensi pada subkulit 4f. Sedangkan golongan aktinida dicirikan dengan adanya elektron valensi pada subkulit 5f. Unsur-unsur golongan lantanida dan aktinida bersifat radioaktif.Bagaimana cara menentukan golongan dan periode pada unsur? Per-hatikan pada contoh berikut.ContohTentukan golongan dan periode pada unsur-unsur berikut. 1. 14Si2. 19K3. 47Ag4. 57La5. 58CeJawab:1. Konfigurasi elektron 14Si = (Ne) 3s2 3p2Jumlah elektron valensi = 4, subkulit s dan p, sehingga termasuk golongan IVA.Subkulit ke-3, sehingga termasuk periode 32. Konfigurasi elektron 19K = (Ar) 4s1Jumlah elektron valensi = 1, subkulit s, sehingga termasuk golongan IA.Subkulit ke-4, sehingga termasuk periode 43. Konfigurasi elektron 47Ag = (Kr) 4d10 5s1Jumlah elektron valensi = 1, subkulit s dan d, sehingga termasuk golongan IB.Subkulit ke-5, sehingga termasuk periode 54. Konfigurasi elektron 57La = (Xe) 5d1 6s2Jumlah elektron valensi = 3, subkulit s dan d, sehingga termasuk golongan IIIB.Subkulit ke-6, sehingga termasuk periode 6.5. Konfigurasi elektron 58Ce = (Ne) 4f2 6s2 Subkulit s dan f sehingga termasuk golongan lantanida.Diskusi Tentukan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam sistem perio-dik (golongan dan periode) pada unsur-unsur berikut. a. 33As c. 53I b. 38Sr Diskusikan jawaban pertanyaan di atas dengan teman-teman, lalu pre-sentasikan di depan kelas.
Kimia Kelas XI18Rangkuman1. Dengan menggunakan spektrum atom hi-drogen, Bohr menjelaskan bahwa elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu, seperti planet mengelilingi matahari.2. Schrodinger mengemukakan bahwa elektron mengelilingi inti pada suatu orbital (daerah pada berbagai jarak dari inti atom dengan ke-mungkinan terbesar ditemukannya elektron).3. Sc hrodinger menganggap elektron se bagai gelombang materi, karena gerakannya me-nyerupai gerakan ge lombang, sehingga teo-rinya lebih dikenal dengan mekanika gelom-bang (mekanika kuantum).4. Kedudukan suatu orbital atom ditentukan oleh empat bilangan kuantum, yaitu:a. Bilangan kuantum utama (n) menunjuk-kan lintasan elektron (kulit) atau tingkat energi utama. b. Bilangan kuantum azimut () menunjukkan subkulit atau subtingkat energi utama.c. Bilangan kuantum magnetik (m) menun-jukkan orientasi orbital dalam subkulit.d. Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah rotasi atau putaran elektron dalam satu orbital.5. Konfigurasi elektron menggambarkan susun-an elektron dalam orbital-orbital atom de-ngan memenuhi aturan-aturan:a. Prinsip Aufbau = pengisian elektron dimulai dari tingkat energi yang teren-dah terlebih dahulu kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.b. Aturan Hund = pada tingkat energi yang sama, sebelum berpasangan elektron akan menempati orbital de ngan arah spin yang sama.c. Larangan Pauli = tidak ada dua elektron dalam satu atom yang mempunyai ke-empat bilangan kuantum yang sama.6. Unsur-unsur yang mempunyai kesamaan elektron valensi terletak pada satu golongan dalam sistem periodik. Sedangkan unsur-un-sur yang mempunyai kesamaan jumlah kulit (bilangan kuantum utama (n)) terletak pada satu periode dalam sistem periodik.7. Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, p, d, dan f dengan ketentuan sebagai berikut.a. Unsur golongan utama (golongan A) merupakan blok s dan p.b. Unsur transisi (golongan B) merupa-kan blok d.c. Unsur transisi dalam (golongan lantanida dan aktinida) merupa-kan blok f.Uji KompetensiJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.1. Bagaimana cara menyusun unsur-unsur dalam satu golongan dan periode?2. Tentukan konfigurasi elektron unsur-unsur berikut, lalu tentukan letaknya dalam sistem periodik.a. 12Mg c. 46Pdb. 24Cr3. Tentukan konfigurasi elektron dan blok dari unsur-unsur berikut.a. 22Ti c. 55Csb. 51SbRadiasi Berkas partikel, sinar, atau gelombang yang terpancar dari unsur radioaktifRadioaktif Sifat bahan yang mengandung unsur atau senyawa radioakifSpektrum Jangkauan radiasi elektromagnet yang dipancarkan atau diserap oleh bahan dalam keadaan khususGlosarium
19Struktur Atom dan Sistem Periodik A Pilihlah jawaban yang tepat.1. Ilmuwan yang mengemukakan teori me-kanika kuantum adalah ....A. Albert EinsteinB. Erwin SchrodingerC. Niels BohrD. Ernest RutherfordE. Joseph John Thompson2. Bilangan kuantum yang menunjukkan ben-tuk orbital suatu atom adalah ....A. bilangan kuantum utama (n)B. bilangan kuantum azimut ()C. bilangan kuantum magnetik (m)D. bilangan kuantum spin (s)E. bilangan kuantum transisi (t)3. Kedudukan elektron suatu atom ditentukan oleh bilangan kuantum ....A. utama (n)B. azimut ()C. magnetik (m)D. spin (s)E. utama (n) dan magnetik (m)4. Jumlah maksimal elektron yang menempati satu orbital adalah ... elektron.A. 1 D. 4B. 2 E. 5C. 35. Berapa jumlah dan jenis subkulit yang ter-dapat pada kulit n = 2 dari suatu atom?A. Dua subkulit, yaitu subkulit s dan p.B. Satu subkulit, yaitu subkulit s.C. Dua subkulit s.D. Tiga subkulit, yaitu subkulit s, p, dan d.E. Tiga subkulit, yaitu subkulit s, p, dan d.6. Konfigurasi elektron unsur Ne adalah ....A. 1s2 2s4 2p4 D. 1s3 2s3 2p4 B. 1s2 1p6 2s2 E. 1s1 2s1 3p8C. 1s2 2s2 2p6 7. Elektron valensi suatu unsur dengan konfi gurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 adalah ....A. 2 D. 8B. 4 E. 12C. 68. Unsur manakah yang dapat membentuk ion dengan muatan +1?A. 1s2 2s2 2p6 3s1B. 1s2 2s2 2p4C. 1s2 2s2 2p6 3s2D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1E. 1s2 2s2 2p6 3s39. Berapakah kisaran harga m yang dimiliki subkulit d?A. 0. D. -3 sampai +3.B. -1 sampai +1. E. -4 sampai +4.C. -2 sampai +2.10. Tokoh yang menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom yang mem-punyai keempat bilangan kuantum yang sama adalah .... A. Aufbau D DaltonB. Pauli E. BohrC. Hund11. Jumlah orbital dalam subkulit f adalah ... orbitalA. 1 D 7B. 3 E. 9C. 512. Perhatikan konfigurasi elektron berikut. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5Dalam sistem periodik, unsur tersebut terle-tak pada ....A. golongan II A periode 2 B. golongan V A periode 2 C. golongan III A periode 3 D. golongan V A periode 3 E. golongan VII A periode 3 Ulangan Harian
Kimia Kelas XI2013. Konfigurasi elektron berikut yang termasuk golongan halogen adalah ....A. 1s2 2s2 2p6B. 1s2 2s2 2p7C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p714. Pernyataan yang tepat untuk unsur dengan nomor atom 32 adalah ....A. merupakan unsur golongan LantanidaB. terletak pada golongan II BC. termasuk unsur logam transisiD. terletak pada periode 3E. konfigurasi elektronnya 1s2 2s2 2p6 3s23p6 4s2 3d10 4p215. Diagram orbital di atas menunjukkan bahwa un-sur X terdapat pada ... dalam sistem periodik.A. golongan II A periode 2 B. golongan III A periode 2 C. golongan II A periode 3 D. golongan III A periode 3 E. golongan IV A periode 3 16. Bilangan kuantum n, , m, dan s untuk elek-tron terakhir pada unsur bernomor atom 29 adalah ....A. 3, 2, +1, +12D. 4, 0, 0, +12B. 3, 2, +1, –12E. 4, 0, 0, –12C. 3, 2, +2, –1217. Konfigurasi elektron unsur X adalah 1s2 2s22p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6. Dalam sistem pe-riodik, unsur X menempati blok ....A. s D. fB. p E. s dan pC. d18. Elektron terakhir unsur X memiliki bilangan kuantum n = 3, = 1, m = -1, dan s = -12. Dalam sistem periodik, unsur X menempati blok ....A. s D. fB. p E. s dan pC. d19. Elektron terakhir unsur X memiliki bilang-an kuantum m = +2 dan s = +12.Jumlah elektron pada orbital tersebut adalah ....A. 2 D. 7B. 3 E. 10C. 520. Subkulit 4p memiliki jumlah elektron maksimum sebanyak ... elektron.A. 20 D. 36B. 26 E. 38 C. 30 B Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.1. Jelaskan hubungan antara teori atom Bohr dengan mekanika kuantum.2. Model atom Schrodinger lebih dikenal de-ngan mekanika kuantum. Mengapa demiki-an? Jelaskan secara singkat.3. Jelaskan kelemahan model atom Bohr dibandingkan model atom Schrodinger.4. Terangkan empat bilangan kuantum yang me-nunjukkan kedudukan elektron dalam atom.5. Jelaskan kaidah-kaidah yang digunakan un-tuk menentukan konfigurasi elektron.6. Tentukan golongan dan periode pada un-sur-unsur berikut.a. 35Br d. 56Ba b. 46Pd e. 78Ptc. 54Xe7. Jelaskan pengertian orbital dan sebutkan pula jenis-jenis orbital pada suatu atom.8. Tentukan diagram orbital pada unsur-unsur berikut.a. 12Mg c. 28Nib. 23V 9. Tentukan bilangan kuantum n, , m, dan s un-tuk elektron terakhir pada unsur-unsur berikut.a. 9F d. 31Gab. 14Si e. 44Ruc. 20Ca 10. Tentukan blok unsur-unsur berikut dalam sistem periodik.a. 4Be d. 43Tcb. 15P e. 55Csc. 32Ge